KONSEP MALADMINISTRASI

KEBIJAKAN PUBLIK55,464 views

KONSEP MALADMINISTRASI

 

Sampai saat ini, tidak seorangpun dapat mengemukakan rumusan definitif mengenai pengertian  MALADMINISTRASI dengan tepat, sebagaimana dinyatakan oleh Sir Edmun Compton (the first British Parliamentary commissioner  for administration or ombudsman).

Nobody can define maladministration in plain terms. It may be difficult to difine, but most of us believe that we could recognise an example of it, if we saw it. We can describe it by examples. We know what it is, but we are quite ready to admit  that we might find ourselves in disagreement with other people about whether or not a particular case was an example of maladministration. We would admit also that there might be a vague and uncertain boundary surrounding the areas of maladministration (KC WHEARE, 1973, halaman 6) ~   Tidak seorangpun dapat mendefinisikan maladministrasi dengan jelas. Hal itu sangat sulit, kita dapat mengakui hal tersebut pada suatu contoh yang terlihat. Kita tahu apa maladministrasi, namun juga mengakui bahwa mungkin menemukan perbedaan – perbedaan dengan orang – orang lain tentang ada tidaknya maladministrasi. Lingkup maladministrasi sangat kabur dan tidak pasti).

Konsep MALADMINISTRASI  pertama kali diintrodusir tahun 1967, ketika pemerintah Inggris membentuk Parliamentary Commission for Adminstration (the Ombudsman). Maladministrasi dikaitkan dengan tindakan menyimpang dari aparat; yang tidak mengindahkan atau mengikuti norma – norma perilaku yang baik. The Commission menyatakan: bad decisions are bad administration and bad administration is maladministration …. bad decision goes the bad rule, fallacy statutory regulation. (Sir William Wade, 2000, halaman 97).

Kasus maladministrasi yang sangat menarik dijumpai misalnya tentang pencabutan izin – izin televisi (revocation of television licenses) tahun 1975. Departemen Dalam Negeri mencabut izin – izin tersebut sebelum habis masa berlakunya (before their current licenses expired), supaya memperbaharui izin – izin tersebut, dan mereka menyebut yang dilakukan adalah legally, dan sebelumnya menaikkan uang yang harus dibayar. Banyak keluhan diajukan tentang hal itu dan setelah diadakan pemeriksaan yang serius, kantor pemerintah dalam negeri tidak memberikan suatu public proper warning, bahkan mengatakan hal itu adalah illogically, dan mengulangi hal yang sama dengan mencabut 36.000 licenses (Pidato Orasi, 2007).

Menelaah arti kata maladministrasi,  berasal dari bahasa latin “malum” yang artinya jahat (jelek). Istilah administrasi sendiri dari bahasa latin “administrare” yang berarti melayani. Apabila dipadukan kedua istilah tersebut berarti “pelayanan yang jelek”, sedangkan pelayanan itu dilakukan oleh pejabat publik (Philipus M. Hadjon, 2004, halaman 6 – 7). Sedangkan K.C. Wheare mengemukakan maladministrasi sebagai berikut: “Maladministration may be described as, administrative action (or inaction) based on or influenced by improper considerations or conduct”.

I. Sykes mengemukakan maladministrasi sebagai: “The most appropriate general description is that his work is directed at the correction of case of maladministration a term which has been described as including bias, neglect, delay, inattention, incompetence, ineptidute, perversity, turpitude, and arbitrariness”.

 

 

Leave a Reply

194 comments

  1. Pingback: Click Here
  2. Pingback: Click Here
  3. Pingback: Click Here
  4. Pingback: Click Here
  5. Pingback: Click Here
  6. Pingback: Click Here
  7. Pingback: Click Here
  8. Pingback: Click Here
  9. Pingback: Click Here
  10. Pingback: Click Here
  11. Pingback: Click Here
  12. Pingback: Click Here
  13. Pingback: Click Here
  14. Pingback: Click Here
  15. Pingback: Click Here
  16. Pingback: Click Here
  17. Pingback: Click Here
  18. Pingback: Click Here
  19. Pingback: Click Here
  20. Pingback: Click Here
  21. Pingback: Click Here
  22. Pingback: Click Here
  23. Pingback: Click Here
  24. Pingback: Click Here
  25. Pingback: Click Here
  26. Pingback: Click Here
  27. Pingback: Click Here
  28. Pingback: Click Here
  29. Pingback: Click Here
  30. Pingback: Click Here
  31. Pingback: Click Here
  32. Pingback: Click Here
  33. Pingback: 40 geburtstag mann
  34. Pingback: Click Here
  35. Pingback: Click Here
  36. Pingback: Click Here
  37. Pingback: Click Here
  38. Pingback: Click Here
  39. Pingback: Click Here
  40. Pingback: Click Here
  41. Pingback: Click Here
  42. Pingback: Click Here
  43. Pingback: Click Here
  44. Pingback: Click Here
  45. Pingback: Click Here
  46. Pingback: Click Here
  47. Pingback: Click Here
  48. Pingback: Click Here
  49. Pingback: Click Here
  50. Pingback: Click Here
  51. Pingback: Click Here
  52. Pingback: Click Here
  53. Pingback: Click Here
  54. Pingback: Click Here
  55. Pingback: Click Here
  56. Pingback: Click Here
  57. Pingback: Click Here
  58. Pingback: Click Here
  59. Pingback: Click Here
  60. Pingback: Click Here
  61. Pingback: Click Here
  62. Pingback: Click Here
  63. Pingback: Click Here
  64. Pingback: buy-domains
  65. Pingback: best-domains
  66. Pingback: yoga pants
  67. Pingback: Google reviews
  68. Pingback: clomid
  69. Pingback: 2023 Books
  70. Pingback: dying
  71. Pingback: obituaries
  72. Pingback: burial
  73. Pingback: levitra uses
  74. Pingback: vardenafil citrate
  75. Pingback: super pill viagra
  76. Pingback: bet of the day
  77. Pingback: Field Visits
  78. Pingback: digital press
  79. Pingback: excellence
  80. Pingback: Marketing program
  81. Pingback: Immunizations

News Feed