BESCHREIBENDE  STAATSWISSENSCHAFT

ILMU NEGARA mempunyai siat deskritif yang hanya menggambarkan dan menjelaskan  peristiwa – peristiwa yang terjadi yang berhubungan dengan negara. Peristiwa – peristiwa itu merupakan salah satu gejala atau fenomena  dalam masyarakat yang ditetapkan dan disusun dalam suatu rangkaian peristiwa – peristiwa sejarah tetapi tidak diterangkan apakah sebab – musababnya yang menimbulkan peristiwa – peristiwa itu dan bagaimana hubungannya satu terhadap yang lainnya. Hasil daripada penyelidikan Ilmu Negara  ini dapat merupakan bahan – bahan bagi penyelidikan lebih lanjut dalam mencari ketentuan – ketentuan (wetmatigheiden) yang menerangkan hubungan antara peristiwa – peristiwa serta sebab musababnya.

Ilmu Pengetahuan yang menggambarkan peristiwa – peristiwa kenegaraan juga disebut sebagai Edzahlende Staatswissenschaft atau staatenkunde, dengan contohnya yang konkrit kita dapat memberi gambaran yang lebih jelas: “Dewan Perwakilan Rakyat adalah suatu lembaga negara yang merupakan suatu kenyataan di dalam negara. Lembaga negara ini tidak hanya terdapat pada suatu negara saja tetapi ada pula di setiap negara. Apa yang ada sebelumnya, waktu negara masih dalam bentuknya yang sederhana, tidak dikenal orang suatu lembaga perwakilan seperti Dewan Perwakilan Rakyat. Dalam negara yang masih sederhana hanya dikenal orang suatu musyawarah dari rakyat seluruhnya untuk membicarakan soal – soal kenegaraan. Perkembangan masyarakat yang makin lama makin menjadi maju merubah musyawarah rakyat dalam bentuk demokrasi langsung menjadi musyawarah dari wakil – wakil rakyat, oleh karena jumlah rakyat bertambah banyak sehingga tidak mungkin rakyat seluruhnya dikumpulkan untuk mengadakan musyawarah lagi”.

Suatu ILMU PENGETAHUAN tidak dapat dipisahkan dengan ilmu pengetahuan lainnya. Dengan perkataan lain,  suatu ilmu pengetahuan tidak dapat berdiri sendiri tanpa berhubungan  timbal balik  atau dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan lainnya.  Ilmu Negara merupakan salah satu cabang dari  Ilmu Pengetahuan Sosial,  sebagaimana juga dengan Politik, Hukum, Kebudayaan dan sebagainya. Semua Ilmu Pengetahuan pada akhirnya akan terkonsentrasi  pada ILMU PENGETAHUAN INDUK (mater  scientarium) yaitu FILSAFAT. Dengan demikian,  Ilmu Negara juga  tidak dapat berdiri sendiri dan harus bekerja sama atau berhubungan dengan ilmu pengetahuan lainnya. Selain  memiliki hubungan yang bersifat umum dengan ilmu pengetahuan lainnya, maka Ilmu Negara juga memiliki hubungan yang bersifat khusus dengan  ilmu pengetahuan sosial tertentu yang memiliki obyek penelitian yang sama, yaitu negara.  Dalam  hal ini maka Ilmu Negara memiliki  hubungan yang khusus dengan Ilmu Politik, Ilmu Hukum Tata Negara, Ilmu Perbandingan Hukum Tata Negara.

Created By: Appe Hamonangan Hutauruk